Ticker

6/recent/ticker-posts

MTCRE - LAB 1.1 : SIMPLE STATIC ROUTE 4 ROUTER

Routing adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk menghubungkan beberapa network yang berbeda. Ada 2 jenis routing pada MikroTik, yaitu static route dan dynamic route. Static Route adalah jenis routing yang dilakukan admin (pengelola jaringan) untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual, dan nantinya konfigurasi tersebut akan disimpan oleh router di dalam route tablenya.

Routing table bisa memperoleh informasi dengan menggunakan salah satu dari tiga cara berikut:
  • Informasi yang didapat oleh router berdasarkan directly connected (terhubung secara langsung).
  • Informasi yang dimasukkan secara manual (static route).
  • Informasi yang didapat secara otomatis dari sharing yang dikirimkan oleh router lain (dynamic routing protocol).

Ciri-ciri routing static adalah:
  • Jalurnya lebih spesifik, karena ditentukan oleh admin jaringan.
  • Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.
  • Biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil.

Cara kerja routing statis ada 3 bagian, yaitu:
  1. Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan.
  2. Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing.
  3. Admin jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing static berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

Beberapa parameter yang ada pada routing, yaitu:
  • Dst-address : IP tujuan, bisa berupa IP network ataupun IP single, biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk menuju ke semua jaringan.
  • Gateway : Jalan pertama (pintu gerbang) untuk sampai ke IP tujuannya.
  • Pref. Source : Alamat tujuan paket dan meninggalkan router melalui alamat IP.
  • Distance (0-255) : Jarak administrator jaringan dari router.
Keuntungan menggunakan Routing static
  • Meringankan kinerja processor router.
  • Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket.
  • Lebih aman dibandingkan routing dinamis.
  • Kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffic.

Kerugian Menggunakan routing static
  • Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing masing router yang digunakan.
  • Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil.
  • Administrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual.
  • Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.

Nah, disini kita akan melakukan konfigurasi static route dengan menggunakan 4 router yang masing masing devicenya menggunakan network yang berbeda dengan tujuan agar semua device dapat saling terhubung.

TOPOLOGI



KONFIGURASI


1. Pertama tama lakukan konfigurasi IP address pada masing masing router sesuai dengan topologi.
  • Router-1.


  • Router-2.


  • Router-3.


  • Router-4.


2. Selanjutnya konfigurasi IP address pada masing masing PC sesuai dengan topologi.
  • PC1 menggunakan IP address 192.168.10.2/24 dengan gateway 192.168.10.1.


  • PC2 menggunakan IP address 192.168.20.2/24 dengan gateway 192.168.20.1.


  • PC3 menggunakan IP address 192.168.30.2/24 dengan gateway 192.168.30.1.


  • PC4 menggunakan IP address 192.168.40.2/24 dengan gateway 192.168.40.1.


3. Selanjutnya kita cek ip route yang terdapat pada masing masing router. Disini ada ip route dengan flag ADC (Active, Dynamic, Complete). IP Route tersebut dinamakan dynamic route, yang mana akan tertambah secara otomatis saat kita menambahkan IP address pada router.
  • Router-1.


  • Router-2.


  • Router-3.


  • Router-4.


4. Selanjutnya lakukan konfigurasi static route untuk menghubungkan beberapa network yang berbeda. Yang dikonfigurasi adalah dst-address dan gateway. Jika kita melakukan konfigurasi static route, maka flagnya adalah AS ( Active, Static).

- Dst-address = IP network yang akan dituju.
- Gateway = jalan pertama untuk mencapai tujuan. 
  • Router-1.


  • Router-2.


  • Router-3.


  • Router-4.


5. Selanjutnya lakukan pen    gujian dengan melakukan tes ping antar gateway client pada setiap router.
  • Router-1.


  • Router-2.


  • Router-3.


  • Router-4.


6. Pastikan bahwa setiap client PC dapat saling terhubung dengan melakukan ping. Jika semua client PC sudah saling terhubung, maka konfigurasi static route yang kita lakukan sudah berhasil.
  • PC1.


  • PC2.


  • PC3.


  • PC4.



Itu dia MTCRE - Lab 1.1 : Simple Static Route 4 Router. Jika ada pertanyaan silahkan bertanya di kolom komentar. Semoga Bermanfaat! SAMPAI BABAY!

Posting Komentar

0 Komentar