Ticker

6/recent/ticker-posts

INSTALLASI LINUX DEBIAN 9.5



Debian adalah sistem operasi computer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya.

TOPOLOGI

  
Disini saya akan menginstall linux Debian 9.5 berbasis CLI dengan menggunakan VirtualBox. Sebelum melakukan penginstallan dipastikan kalian sudah mempunyai file ISO Debian 9.5 dan aplikasi VirtualBox.

Berikut adalah langkah langkah installasi linux Debian 9.5 berbasis CLI dengan menggunakan aplikasi VirtualBox:

1. Buka aplikasi VirtualBox. Kemudian klik New untuk membuat mesin virtual baru.


2. Selanjutnya beri nama pada virtual machinenya, untuk type adalah Linux dengan version Debian (64-bit). Kemudian klik Next.


3. Selanjutnya untuk ukuran RAM tidak boleh melebihi garis hijau, disini saya menggunakan 3000 MB. Kemudian klik Next.


4. Selanjutnya pada bagian Hard disk pilih Create a virtual hard disk now. Kemudian klik Next.


5. Selanjutnya untuk tipe file hard disk pilih VDI (VirtualBox Disk Image). Kemudian klik Next.


6. Selanjutnya untuk penyimpanan hard disk fisik pilih Dynamically allocated. Kemudian klik Next.


7. Selanjutnya untuk tempat virtual hard disk disarankan kalian menaruhnya di data D dan ukuran untuk hard disk disini saya menggunakan 50 GB. Kemudian klik Create.


8. Maka virtual machine untuk Debian sudah berhasil di buat. Selanjutnya klik Settings.


9. Setelah itu tambahkan file ISO Debian 9.5, caranya klik Storage >> Empty >> klik tanda disk >> Choose/Create a Virtual Optical Disk…


10. Setelah itu klik Add >> klik file ISO debian 9.5 >> Open.


11. Kemudian klik file ISOnya, lalu Choose.


12. Maka file ISO Debian 9.5 berhasil ditambahkan ke Virtual machine.


13. Selanjutnya setting network adapter menjadi host-only, caranya klik Network >> Attached to: Host-only Adapter >> OK.


14. Selanjutnya jalankan virtual machice dengan klik Start.


15. Selanjutnya pada Debian GNU/Linux installer boot menu pilih Install. Saat menginstall kita tidak bisa menggunakan kursor dan hanya bisa menggunakan tanda panah atau tab (untuk pindah), spasi (untuk memilih), dan enter (untuk mengaktifkan tombol) yang ada di keyboard.


16. Selanjutnya pemilihan Bahasa untuk proses penginstallan lebih baik pilih defaultnya yaitu Bahasa Inggris (English).


17. Selanjutnya pilih lokasi dimana kamu tinggal, karena saya tinggal di Indonesia klik Other.


18. Kemudian pilih Asia.


19. Setelah itu pilih Indonesia.


20. Selanjutnya pada bagian Configure locales kalian pilih defaultnya yaitu United States.


21. Selanjutnya pada bagian Konfigurasi Keyboard pilih American English.


22. Selanjutnya jika ada pertanyaan continue without a default root, kalian pilih Go Back.


23. Selanjutnya pada name server addresses, pilih Go Back.


24. Selanjutnya pada bagian hostname, pilih Go back.


25. Selanjutnya pada bagian network configuration method, pilih configure network manually.


26. Selanjutnya masukkan IP address.


27. Untuk IP address Debian, pastikan bahwa IP address tersebut memiliki network yang sama dengan interface VirtualBox Host-Only Network. Disini nerwork pada interface VirtualBox Host-Only saya adalah 192.168.43.0/24.


28. Maka IP address yang saya masukkan adalah 192.168.43.22. Kemudian pilih continue.


29. Selanjutnya pada bagian netmask, karena saya menggunakan prefix /24 maka netmasknya adalah 255.255.255.0. Kemudian pilih continue.

 
30. Selanjutnya pada bagian gateway disini saya menggunakan 192.168.43.1. Kemudian pilih continue.


31. Pada bagian name server addresses adalah 192.168.43.1. Kemudian pilih continue.


32. Selanjutnya masukkan hostname untuk virtual machinenya, disini saya menggunakan hostname kelompok9. Kemudian pilih continue.


33. Selanjutnya pada bagian domain name pilih continue.


34. Selanjutnya buat root password. Kemudian pilih continue.


35. Selanjutnya masukkan kembali password untuk verifikasi. Kemudian pilih continue.


36. Selanjutnya buat user untuk virtual machinenya, disini saya menggunakan user server14. Kemudian pilih continue.


37. Selanjutnya masukkan nama user untuk akun kamu, disini saya memasukkan nama server14. Kemudian pilih continue.


38. Selanjutnya masukkan password untuk user. Kemudian pilih continue.


39. Masukkan kembali password user untuk verifikasi. Kemudian pilih continue.


40. Selanjutnya konfigurasi zona waktu, karena saya tinggal di Pulau Jawa maka saya memilih Western (Sumatra, Jakarta, Java, West and Central Kalimantan).


41. Selanjutnya pada bagian partitioning method pilih yang manual.


42. Setelah itu pilih SCSI1 (0,0,0) (sda) – 53.7 GB ATA VBOX HARDDISK.


43. Kemudian pilih yes pada pertanyaan create new empty pastition table on this device.


44. Selanjutnya pilih pri/log 53.7 GB FREE SPACE.


45. Setelah itu pilih create a new partition.


46. Kemudian masukkan ukuran partisi barunya, disini saya menggunakan 6 GB (RAM Debian 2). Kemudian pilih continue.


47. Kemudian masukkan tipe partisi tersebut, disini saya memilih logical.


48. Selanjutnya untuk lokasi partisi baru, pilih beginning.


49. Kemudian pada partition settings, ubah use as: Ext4 journaling file system menjadi swap area.



50. Jika use as sudah di ubah, pilih done setting up the partition.


51. Selanjutnya pilih pri/log 47.7 GB FREE SPACE.


52. Kemudian pilih create a new partition.


53. Selanjutnya pilih continue pada ukuran partisi baru.


54. Lalu tipe partisinya adalah primary.


55. Kemudian pada bagian setting partisi, pilih done setting up the partition.


56. Selanjutnya pilih finish partitioning and write changes to disk.


57. Pilih yes pada pertanyaan write the change to disk.


58. Selanjutnya pada pertanyaan scan another CD or DVD pilih no.


59. Kemudian pada pertanyaan use a network mirror, pilih no.


60. Selanjutnya pada pertanyaan participate in the package usage surver, pilih no.


61. Selanjutnya pada bagian choose software to install karena kita akan mengistall Debian berbasis CLI, maka pilih SSH server (supaya bisa meremote menggunakan SSH) dan standard system utilities. Kemudian pilih continue.


62. Selanjutnya pada pertanyaan install the GRUB boot loader to the boot record, pilih yes.


63. Lalu pada bagian device for boot loader installation, pilih /dev/sda (ata-VBOX_HARDDISK_VB4f2cf034-d63abb25).


64. Maka kalian berhasil menginstall Debian 9.5 berbasis CLI, untuk melanjutkan pilih continue.


65. Saat kalian menjalankan machine maka kalian akan diminta untuk memasukkan username dan passwordnya. Untuk bagian password, tulisannya tidak terlihat.


66. Kemudian masuk ke mode super user dengan perintah su, setelah itu masukkan root password yang tadi sudah dibuat.


67. Setelah itu cek IP address, ketik perintah ip a. Maka IP address yang terdaftar disini adalah 192.168.43.22/24.


68. Selanjutnya kalian lakukan remote menggunakan SSH, dengan memasukkan IP address Debian di kolom HostName (or IP address) yaitu 192.168.43.22. Kemudian klik Open.


69. Jika muncul pop-up seperti pada gambar, klik accept.


70. Kemudian login menggunakan username dan masukkan juga password usernamenya.


71. Lalu masuk ke mode super user, dengan perintah su dan masukkan juga root password. Maka kalian sudah berhasil meremote Debian menggunakan SSH.


72. Selanjutnya saya akan membuat cloning, dimana cloning tersebut dapat terhubung ke internet. Untuk membuat cloning klik kanan pada virtual machine yang ingin di cloning, lalu klik clone.


73. Selanjutnya kalian bisa ubah namanya, lalu pada MAC Address Policy atur menjadi Generate new MAC addresses for all network adapter. Kemudian klik Next.


74. Pada bagian clone type pilih yang full clone. Kemudian klik clone.


75. Maka virtual machine berhasil di cloning dengan nama deb-ghony-2. Selanjutnya ubah adapter 1 menjadi bride dengan cara klik settings.


76. Kemudian klik network >> Adapter 1 >> Attached to: Bridge Adapter >> Name: Intel(R) Dual Band Wireless-AC 8260 >> OK.


77. Setelah itu nyalakan virtual machine cloning, dengan cara mengklik start.


78. Lalu kalian bisa meremote menggunakan SSH dengan memasukkan IP address 192.168.43.22 di kolom HostName (or IP Address), kemudian klik open.


79. Selanjutnya masukkan username dan passwordnya.


80. Kemudian masuk ke mode super user dengan perintah su dan masukkan juga root passwordnya.


81. Kemudian cek IP address dengan perintah ip a.


82. Selanjutnya disini saya akan mengubah IP address untuk adapter bridge, ketik perintah nano /etc/network/interfaces.


83. Kemudian masukkan IP address yang senetwork dengan IP interface Wifi.


84. Disini IP interface wifi saya adalah 192.168.43.145/24.


85. Kemudian tekan CTRL+X untuk menyimpan konfigurasi, lalu ketik y (yes). Kemudian klik enter.


86. Kemudian ketik perintah reboot.


87. Tunggu sampai Debian selesai mereboot, lalu masuk kembali ke SSH dengan menggunakan IP 192.168.43.25.


88. Jika ada pop-up seperti pada gambar, klik accept.


89. Kemudian masukkan username dan passwordnya, lalu masuk ke mode super user dan masukkan juga root passwordnya.


90. Kemudian cek IP address dengan perintah ip a. Maka disini IP untuk adapter bridge sudah berubah, yaitu 192.168.43.25/24.


91. Kemudian lakukan pengecekkan apakah Debian kita sudah terhubung dengan internet atau belum, lakukan ping ke gateway internetnya, yaitu ping 192.168.43.1. Jika hasilnya adalah reply maka Debian sudah berhasil terhubung ke jaringan internet.


92. Lalu lakukan tes ping juga ke 8.8.8.8 dan google.com untuk memastikan bahwa Debian sudah mendapat internet. Jika hasilnya adalah reply maka Debian berhasil mendapat internet.


93. Kalian juga bisa mempraktikkan beberapa perintah dasar dengan SSH.


Itu dia Installasi Linux Debian 9.5. Jika ada pertanyaan silahkan bertanya di kolom komentar. Semoga Bermanfaat! SAMPAI BABAY!

Posting Komentar

0 Komentar