Pada dasarnya share hosting bekerja untuk memberikan sumber daya server yang nantinya akan digunakan oleh beberapa situs web yang memiliki layanan sama. Shared hosting ini memberi layanan dengan account hosting yang diletakan bersama-sama beberapa account lainnya didalam satu server yang sama sehingga dalam kinerjanya akan memakai servis bersama. Pada umunya ada 5 layanan hosting, yaitu shared hosting, VPS, cloud hosting, wordpress hosting dan dedicated server hosting.
Kelebihan Shared Hosting:
- Biaya Murah.
- Penggunaan Mudah.
- Administrasi dan Pemeliharaan Server Mudah.
- Sangat Ideal untuk Blog maupun Website Bisnis Skala Kecil.
- Control Panel yang mudah.
- Email akan masuk pada akun email pengguna.
Kekurangan Shared Hosting:
- Area Kontrol Terbatas pada Server.
- Memungkinkan Terjadinya Crash.
- Keamanan yang kurang.
- Penggunaan Sotware lain terbatas.
Sebelum melakukan konfigurasi alat dan bahan yang diperlukan adalah:
- VM Debian 9 sebagai Server.
- VM Windows 10 sebagai Client.
- Internet.
TOPOLOGI
KONFIGURASI
1. Sebelumnya pastikan kalian sudah melakukan instalasi VM Debian Server, selanjutnya setting adapter pada VM Debian menggunakan 2 adapter.
- Adapter 1, menggunakan Bridged Adapter dengan interface wireless laptop fisik.
- Adapter 2, menggunakan Internal Network dengan interface intnet.
2. Selanjutnya nyalakanVM Debian, lalu konfigurasi IP address pada VM Debian seperti pada gambar dibawah, dengan perintah nano /etc/network/interfaces. Setelah di konfigurasi, lakukan reboot dengan perintah reboot. Pastikan IP address pada VM Debian sudah sesuai dengan gambar dibawah, untuk mengeceknya gunakan perintah cat /etc/network/interfaces.
3. Selanjutnya buat file untuk menentukan tujuan IP DNS dan nama domain yang akan digunakan dengan perintah nano (nama file untuk kumpulan nama dns). Hal ini dilakukan agar tidak lupa atau salah saat melakukan konfigurasi.
4. Setelah itu, lakukan update paket dengan perintah apt update.
5. Setelah update, jangan lupa untuk upgrade dengan perintah apt upgrade.
6. Selanjutnya instal paket yang akan dibutuhkan yaitu bind9, dnsutils, dan apache2 menggunakan perintah apt install (nama paket).
7. Selanjutnya melakukan konfigurasi file dns, perintahnya nano /etc/bind/named.conf.local.
8. Selanjutnya masuk ke directory bind dengan perintah cd /etc/bind. Didalam dirctory bind terdapat file dengan nama db.127 dan db.local, file tersebut adalah file yang digunakan untuk melakukan konfigurasi nama domain dan IP DNS.
9. Selanjutnya copy paste file db.local dan db.127 menjadi file yang ada pada file named.conf.local.
10. Pertama tama, lakukan konfigurasi pada file ghony, dengan mengganti local host menjadi nama domain dan masukkan IP DNS yang sudah ditentukan. Untuk melakukan konfigurasi pada file ghony, gunakan perintah nano ghony.
11. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada file mutiara menggunakan perintah nano mutiara. Konfigurasinya sama seperti file ghony.
12. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada file sari menggunakan perintah nano sari. Konfigurasinya sama seperti file ghony.
13. Selanjutnya lakukan konfigurasi file ip menggunakan perintah nano ip. Pada file ip masukkan masing masing domain yang akan dibuat seperti pada gambar.
14. Selanjutnya lakukan konfigurasi file named.conf.options dengan perintah nano named.conf.options, hapus garis miring pada path yang sudah ditandai, lalu ubah forwarder menjadi 8.8.8.8 dan ganti dnssec-validation menjadi no.
15. Lakukan konfigurasi pada file resolv.conf menggunakan perintah nano /etc/resolv.conf dengan menambahkan domain yang sudah dibuat, memasukkan IP address server, dan IP DNS google.
16. Setelah semua file untuk DNS di konfigurasi, lakukan restart paket bind9 dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart. Pastikan statusnya ok.
17. Selanjutnya lakukan verifikasi dengan tes ping ke domain yang sudah dibuat dan pastikan IP yang di ping sesuai dengan apa yang dikonfigurasikan.
18. Melakukan pengujian dengan nslookup dan pastikan IP yang digunakan oleh domain adalah IP server.
19. Selanjutnya kita akan mencoba mengakses nama domain tersebut melalui web browser. Sebelum mengakses nama domain melalui web browser kita lakukan beberapa konfigurasi. Pertama tama pindah ke directory sites-available dengan perintah cd /etc/apache2/sites-available, lalu copy paste file 000-default.conf untuk memisahkan konfigurasi antar domain.
20. Selanjutnya lakukan konfigurasi file apache2 dengan perintah nano /etc/apache2/apache2.conf, lalu ubah path <Directory /var/www/> menjadi <Directory /home/>.
21. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada file ghony.conf menggunakan perintah nano ghony.conf. Pada file ghony.conf ubah ServerName menjadi nama domain dan mengubah path dokumen.
22. Lakukan hal yang sama serperti file ghony.conf pada file mutiara.conf.
23. Lakukan hal yang sama serperti file ghony.conf pada file sari.conf.
24. Selanjutnya menonaktifkan file default, yaitu file 000-default.conf menggunakan perintah a2dissite.
25. Lalu mengaktifkan file yang tadi di copy paste dan sudah di konfigurasi isi filenya menggunakan perintah a2ensite.
26. Selanjutnya menambahkan user untuk masing masing domain menggunakan perintah adduser.
- Menambahkan user ghony.
- Menambahkan user mutiara.
- Menambahkan user sari.
27. Selanjutny lakukan copy paste file index.hml pada /var/www/html ke folder masing masing domain. Sebelumnya kita pindah directory dahulu dengan perintah cd /var/ww/htm/, lalu melakukan copy paste ke folder masing masing domain.
28. Melakukan konfigurasi index.html pada masing masing folder untuk mengubah tampilan saat mengakses nama domain melalui web browser. Gunakan perintah nano /home/(file nama domain)/index.html.
- Index.html ghony.
- Index.html mutiara.
- Index.html sari.
29. Jika sudah selesai, lakukan restart pada paket apache2 menggunakan perintah /etc/init.d/apache2 restart. Pastikan statusnya ok.
30. Selanjutnya lakukan konfigurasi nat dan hilangkan tanda # pada bagian net.ipv4 menggunakan perintah nano /etc/sysctl.conf. Hal ini dilakukan agar IP address yang ada di VM Debian bisa di forward.
31. Melakukan pengecekan data pada sysctl dengan perintah sysctl -p.
32. Selanjutnya instal paket iptables untuk melakukan setingan nat melalui iptables. Perintahnya adalah apt install iptables-persistent.
33. Selanjutnya pilih yes untuk menyimpan konfigurasi IPv4 saat ini.
34. Pilih yes untuk menyimpan konfigurasi IPv6 saat ini.
35. Selanjutnya membuat rule iptables baru untuk mengkonfigurasu nat sesuai dengan interface yang digunakan untuk terhubung ke internet, yaitu enp0s3.
36. Kemudian simpan konfigurasi iptables yang sudah dibuat.
37. Selanjutnya cek konfigurasi iptables dengan perintah iptable -t nat -L. Pastikan konfigurasi nat yang tadi kita lakukan sudah ada pada iptables.
38. Selanjutnya lakukan pengujian dengan mengakses nama domain menggunakan web broser. Disini saya menggunakan windows client menggunakan 1 adapter, yaitu adapter yang mengarah ke sumber internet laptop fisik.
39. Setelah windows client menyala, lakukan konfigurasi nerwork pada client. Arahi IP address pada client menggunakan network yang sama dengan interface enp0s3 pada server dan arahkan gateway serta DNS server menggunakan IP address yang ada pada server.
40. Selanjutnya melakukan tes ping ke domain yang sudah dibuat di server pada client. Pastikan hasilnya reply dan pastikan IP address yang keluar adalah IP address yang sesuai dengan nama domainnya.
41. Lalu mengakses masing masing domain yang sudah dibuat melalui web browser pada client.
- Tampilan domain ghony.com.
- Tampilan domain mutiara.net.
- Tampilan domain sari.dat.
Itu dia Konfigurasi Share Hosting Debian. Jika ada pertanyaan silahkan bertanya di kolom komentar. Semoga Bermanfaat! SAMPAI BABAY!
0 Komentar