Simple queue burst adalah fitur pada router MikroTik yang memungkinkan client untuk mendapatkan bandwidth yang lebih besar dari nilai MIR dalam waktu tertentu. Tetapi penggunaan burst pada limitasi bandwidth di MikroTik hanya bisa untuk aktifitas browsing dan tidak bisa untuk proses download. Client yang melakukan download hanya akan mendapatkan tambahan bandwidth diawal proses, setelah burst selesai maka bandwidth akan kembali sesuai dengan nilai MIR.
Pada penggunaan burst terdapat 3 mode yang digunakan, yaitu:
1. Burst-limit.
Nilai bandwidth maksimum yang diterima client ketika burst terjadi. Nilai burst-limit harus lebih besar dari MIR (max-limit).
2. Burst-time.
Merupakan periode waktu yang digunakan untuk menghitung data rate rata-rata. Burst-time bukan menunjukan lamanya terjadinya burst. Satuan burst-time adalah detik (second).
3. Burst-threshold.
Nilai ini menentukan kapan burst bisa dijalankan dan kapan burst harus dihentikan, umumnya nilai burst-threshold adalah 3/4 dari nilai max-limit.
– max-limit < burst-threshold = burst dijalankan
– max-limit > / = burst-threshold = burst diberhentikan
Sebagai contoh kita akan melakukan perhitungan, berapa lama waktu terjadinya burst?
Diketahui:
- Max-limit = 8Mbps
Maka :
- Burst-limit = lebih besar daripada max-limit = 10Mbps
- Burst-time = 30s
- Burst-threshold = max-limit × 3/4
= 8Mbps × 3/4 = 6Mbps
Lama waktu terjadinya burst:
- (Burst-threshold : Burst-limit) × Burst-time
= (6Mbps : 10Mbps) × 30s
= (6144Kbps : 10240Kbps) × 30s
= 0,6 × 30s = 18 second
Jadi ketika client melakukan browsing, maka client akan mendapatkan bandwidth burst-limit (10Mbps) selama 18 detik. Lalu setelah 18 detik, maka bandwidth client akan kembali ke max-limit (8Mbps).
TOPOLOGI
KONFIGURASI
1. Pastikan client terhubung dengan router dan mendapat internet dari router.
2. Lalu cek bandwidth yang didapat oleh client. Disini client mendapat bandwidth upload adalah 7Mbps dan bandwidth download adalah 20Mbps. Tetapi saya tidak akan memakai seluruh bandwidthnya, saya akan memakai 2Mbps untuk upload dan 8Mbps untuk download.
3. Kemudian konfigurasi queue simple dengan memasukkan nilai burst untuk client, dengan perintah queue simple add name=(bebas) target=(IP address client) max-limit=(bandwidth upload/bandwidth download) burst-limit=(sesuai topologi) burst-threshold=(sesuai topologi) burst-time=(sesuai topologi). Disini max-limit pada client adalah 2Mbps untuk upload dan 8Mbps untuk download. Untuk burst limit, threshold, dan burst time karena yang akan dicoba hanya nilai download, maka nilai uploadnya saya kasih 0.
4. Selanjutnya lakukan pengujian dengan menggunakan MikroTik Bandwidth Test. Kemudian isi pada kolom Address adalah IP gateway client, Protocol adalah TCP, Local dan Remote Tx Speed adalah 100 juta bps (100Mbps), User dan Password diisi sesuai user dan password router MikroTik kalian. Jika sudah klik start.
5. Maka kapasitas bandwidth akan sampai ke nilai burst-limit selama 18 second.
6. Setelah 18 second maka nilai bandwidth download akan turun ke nilai MIR. Karena client-1 dan client-2 konfigurasi burstnya sama, maka hasilnyapun sama. Untuk pengujian menggunakan b-test ini hanya bisa sekali.
Itu dia Lab 7.7 : Simple Queue Burst. Jika ada pertanyaan silahkan bertanya di kolom komentar. Semoga Bermanfaat! SAMPAI BABAY!
0 Komentar