WDS (Wireless Distribution System) adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk memperluas area jaringan wireless tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sebagai interkoneksi antar AP. WDS biasa digunakan sebagai repeater (koneksi AP dan AP). Dimana kita harus membuat router sebagai access point dan juga router lainnya sebagai station (penerima). Syarat dalam membangun jaringan WDS adalah kedua router harus menggunakan band, frequency, dan SSID yang sama.
Kekurangan protokol WDS adalah penurunan throughput wireless hingga 50%, perlu diketahui bahwa antara vendor yang satu dengan vendor yang lain fungsi WDS belum tentu compatible, begitu juga dengan WDS pada mikrotik.
Syarat koneksi dengan WDS :
- Mode AP (AP bridge atau bridge) yang mengaktifkan WDS, dan mode station WDS.
- Mode AP yang mengaktifkan WDS dengan WDS slave.
- Mode WDS slave dengan WDS slave.
Berikut yang perlu dikonfigurasi dalam WDS adalah :
- WDS Mode Dynamic, adalah wds peering mac-addres ditambahkan secara otomatis.
- WDS Default Bridge, adalah WDS yang akan membentuk virtual interface yang secara otomatis akan ditambahkan ke dalam bridge.
- WDS Ignore SSID, yaitu bila diaktifkan maka WDS akan membentuk koneksi ke SSID apapun, asal memiliki frekuensi yang sama.
TOPOLOGI
KONFIGURASI
rb-AP
1. Sebelumnya cek interface. Disini interface ether2 digunakan untuk terhubung ke internet dan interface wlan1 digunakan untuk membuat AP.
2. Lalu kita buat interface bridge, dengan perintah interface bridge add name=bridge1. Jika kita lihat pada interface, maka disini sudah ada interface bridge dengan nama bridge1.
3. Kemudian gabungkan port interface yang terhubung dengan ISP dan interface yang akan dijadikan AP yaitu, ether2 dan wlan1 ke dalam interface bridge1.
4. Setelah itu, cek interface yang di bridge, dengan perintah interface bridge port print. Disini interface ether2 dan wlan1 sudah tergabung ke dalam interface bridge1.
5. Selanjutnya konfigurasi AP menggunakan interface wlan1, dengan perintah interface wireless set wlan1 disabled=no mode=ap-bridge ssid=AP band=2ghz-b/g/n frequency=(disesuaikan) wds-mode=dynamic wds-default-bridge=bridge1 wds-ignore-ssid=yes.
6. Lalu pastikan bahwa konfigurasi AP wds sudah benar.
7. Selanjutnya konfigurasi dhcp client menggunakan interface bridge1, karena interface yang terhubung dengan internet sudah tergabung dengan interface bridge1 maka kita gunakan interface bridge1. Pastikan status pada dhcp client adalah bound.
8. Lalu lakukan tes ping ke internet untuk memastikan bahwa rb-AP sudah mendapat internet.
9. Selanjutnya konfigurasi dhcp-server menggunakan interface bridge1, supaya client mendapatkan konfigurasi IP secara dynamic.
10. Kita juga perlu konfigurasi firewall nat supaya client mendapat internet.
rb-client
11. Pertama tama aktifkan interface wlan1, dengan perintah interface enable wlan1.
12. Lalu cek AP yang berada di sekita2 rb-client, dengan perintah interface wireless scan wlan1. Disini saya akan mengkoneksikan rb-client ke ssid AP.
13. Koneksikan rb-client ke ssid AP, dengan perintah interface wireless set wlan1 mode=station-wds ssid=AP frequency=2412 band=2ghz-b/g/n wds-mode=dynamic.
14. Lalu cek interface wireless. Disini rb-client sudah terhubung dengan ssid AP.
15. Selanjutnya kita lakukan konfigurasi dhcp-client supaya rb-client mendapat konfigurasi IP secara dynamic dengan menggunakan interface wlan1.
16. Kemudian cek dhcp client. Pastikan status dhcp client adalah bound.
17. Kemudian kita lakukan tes ping ke internet untuk memastikan rb-client sudah mendapat internet dari ssid AP.
18. Untuk pengujiannya letakkan rb-AP dan rb-client secara berjauhan. Lalu koneksikan HP/laptop ke ssid AP. Jalan dari rb-AP ke rb-client. Pastikan koneksi dari rb-AP tidak putus atau tidak terkoneksi ulang. Jika hasilnya seperti itu, maka konfigurasi yang kita lakukan sudah berhasil.
Itu dia Lab 5.9 : WDS (Wireless Distribution System). Jika ada pertanyaan silahkan bertanya di kolom komentar. Semoga Bermanfaat! SAMPAI BABAY!
0 Komentar